performansi inline assembly

Untuk tugas kuliah manajemen informasi, aku mempelajari bagaimana cara menyisipkan kode assembly ke dalam kode bahasa C. Nah, sudah sering terdengar bahwa penulisan kode assembly secara inline pada C biasanya digunakan untuk melakukan optimasi performasi dari program. Secara teoritis, bahasa C di’terjemah’kan oleh compiler menjadi bahasa assembly kemudian menjadi bahasa mesin, sedangkan bahasa assembly ditulis langsung. Jika setiap baris program bahasa C diterjemahkan menjadi satu atau lebih instruksi assembly, tentu saja jumlah instruksinya akan lebih banyak dibandingkan dengan langsung menuliskannya dalam assembly.

Tetapi, saat ini hampir di semua compiler bahasa C yang banyak digunakan terdapat code optimizer yang dapat mengoptimasi hasil kompilasi. Baca lebih lanjut

ternyata, bapak pulang dari korea

Sebenarnya harusnya posting ini kutulis kemarin deh, waktu masih hangat-hangatnya :D.. Tapi nggak apa apa deh..

Nah, kemarin kan aku posting tentang telepon luar negeri dari bapakku yang ditunggu-tunggu ibuku. Ternyata, hal itu disengaja untuk tujuan surprise. Tiba-tiba saja kemarin siang bapakku muncul di rumah. Tanpa kabar dulu, tanpa tedeng aling. Sengaja, untuk mengejutkan ibuku. Dasar bapakku.
Baca lebih lanjut

surabaja?

Seperti post sebelumnya tentang kesalahan penulisan Jakarta menjadi Djakarta di Google Maps, barusan aku juga menemukan hal yang sama di National Geographic Maps. Yang tertulis adalah Surabaja, bukan Surabaya:

Surabaja

Anehnya lagi, setelah diperbesar/dizum, tulisan Surabaja berubah menjadi benar, Surabaya:

Surabaya

Mistis yaa… (semua gambar diambil dari National Geographic Maps

telepon luar negeri

Bapakku belakangan ini kalau sedang tugas ke luar negeri, selalu sering menelepon ibuku di rumah. Kalau tidak mendapatkan telepon di sana, dan daerahnya merupakan cakupan roaming dari kartu HALO Telkomsel (bukan iklan lho..), bapakku akan menelepon menggunakan nomer indonesianya, roaming internasional! Tentu saja, biaya menelepon dengan cara seperti itu tidaklah sedikit, roaming internasional sangat mahal biayanya. So, jadilah ibuku selalu komentar seperti ini: ‘dasar bapak.. kok nelpon terus? kan mahal…’ dan seterusnya.

Sekarang juga begitu. Baca lebih lanjut