Akhirnya, aku beli charger baru untuk laptopku. Tidak benar-benar baru sih, charger bekas dari Jaya Plaza. Kenapa beli baru? Seperti yang tertera pada statusku di YM sore tadi, chargerku meletup.
Beberapa bulan yang lalu, di awal Oktober, charger laptopku bermasalah. Pada akhirnya, charger tersebut dapat diperbaiki.
Kemarin, aku mendengar bunyi ‘klik’ kecil ketika aku menancapkan charger itu ke stop-kontak (colokan listrik). Seharusnya aku menyadari bahwa hal itu pertanda bermasalahnya charger tersebut. Tetapi, aku mengabaikannya. Semalam, ketika aku menancapkannya di rumah, hal yang mirip terjadi. Kuabaikan juga.
Tadi pagi, sebenarnya bunyinya sudah lebih parah, dan tidak hanya ketika ditancapkan. Beberapa kali terdengar bunyi-bunyian dari charger tersebut. Tetapi, karena sudah terbiasa mendengar bunyi aneh dari charger, tetap saja kubiarkan. Tidak terlihat masalah di laptopnya kok.
Siang hari, ketika aku meninggalkan laptopku di kantor, untuk menuju kampus, charger tersebut meletup. Saksi mata melaporkan adanya suara keras dari charger tersebut. Ia cabut laptopku dari charger dan memberitahuku.
Yaap. Begitu aku datang dan mencobanya kembali, charger tersebut nggeus paeh. Yap. Akhirnya aku membeli lagi charger baru yang bekas. Pekerjaan jadi tertunda deh…
Kejadian ini mengingatkan aku tentang satu hal: perasaan tidak enak yang menyertai perbuatan buruk atau kurang baik.
Pertama kali melakukan perbuatan yang buruk, misalnya melanggar salah satu laranganNya, hati akan terasa tidak enak. Sangat tidak enak maupun sedikit tidak enak. Terasa walaupun perbuatannya tersebut adalah perbuatan kecil.
Kedua kalinya, masih terasa, tetapi karena perasaan tidak enak pada kali pertama diabaikan, maka pada kali ini pun diabaikan. Dan setelah berulang-ulang kali dilakukan, maka perasaan tersebut lama kelamaan akan menghilang dan tidak akan pernah terasa lagi. Maka dengan mudah perbuatan buruk tersebut akan diulang-ulang tanpa merasa berdosa sama sekali.
Seperti pada chargerku tadi, semakin lama kerusakan di dalamnya semakin parah tanpa disadari, dosa akibat perbuatan buruk tersebut semakin bertumpuk tanpa disadari pula. Tiba-tiba, semuanya sudah terlambat.. Tarr!!!