Senarai nada itu mengalir, dari server nun jauh di sana. Lewati lautan, lewati waktu. Getarkan hati, walau lewati speaker kecil di laptop ini.
Salah satu musical piece favoritku, Canon in D, dikarang berabad yang lalu, zaman Baroque. Mengalun via Spotify App di laptopku. Next. Dengar aransemen Jazznya. Membuka YouTube. Search “Canon in D”. Kembali seabrek video muncul.
Menurutku, Youtube menang jauh untuk variasi lagu, karena banyaknya video yang dibuat amatir, diupload ke sana. Tapi tentunya akses via Spotify itu legal untuk lagu-lagu official, apalagi mencari-cari lagu zaman SMA. Tak lagi perlu kukumpulkan lagu-lagu, membajak sana-sini. Dapat kudengar lagu-lagu, legal, tinggal satu search dan klik.
Ah, what a time to be alive. Tapi tetap saja kurindu dengarkan musik langsung, live. Bersama orang yang dicinta, menikmati nada. Bunyi indah yang diciptakan Tuhan di dunia ini, melalui tangan-tangan pemusik dan getaran alat-alatnya. Ah, kapan lagi ya?